THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 29 Oktober 2011

Struktur Sosial

Struktur sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial. Struktur sosial dapat pula dimaknai sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur sosial lazim dijumpai adanya ketidaksamaan sosial. Ketidaksamaan sosial ini umumnya dilihat dalam dua aspek, yaitu ketidaksamaan sosial secara horizontal (perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah) dan ketidaksamaan sosial secara vertikal (perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang menunjukkan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi).

Pengertian struktur sosial
Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial? Silahkan simak pendapat dari para ahli sosiologi berikut ini:
a. Abdul Syani. Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.
b. Coleman. Struktur sosial adalah sebuah pola hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia.
c. George C. Homans. Struktur sosial adalah perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial sehari-hari.
d. Kornblum. Konsep struktur sosial menekankan pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat.
e. Soerjono Soekanto. Struktur sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan.
f. Talcott Parsons. Struktur sosial merujuk pada saling keterkaitan antarinstitusi.

Ralph Linton (1968) menambahkan bahwa struktur sosial terdiri atas dua konsep penting, yaitu status dan peran.
a. Status atau kedudukan
Status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut:
1. Ascribed status. Status yang diberikan kepada individu tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antarindividu yang dibawa sejak lahir.
2. Achieved status. Status yang memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih melalui persaingan dan usaha pribadi.
3. Assigned status. Status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain atas jasa-jasa tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat selalu ada benturan-benturan atau pertentangan yang dialami seseorang, sehubungan dengan status yang dimilikinya. Hal ini disebut konflik status.
1. Konflik status individual. Dirasakan oleh orang yang bersangkutan dalam bathinnya sendiri. Contohnya seorang perempuan harus memilih antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga.
2. Konflik status antarkelompok. Terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Contohnya peraturan yang dikeluarkan oleh suatu instansi sering bertentangan dengan peraturan instansi lain.
3. Konflik status antarindividu. Terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Contohnya seorang istri bertengkar dengan suaminya mengenai pengasuhan anak.

Pada umumnya orang juga menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menunjukkan kedudukannya dalam masyarakat. Simbol tersebut dapat berupa gaya bicara, cara berpakaian, dan penggunaan gelar kebangsawanan maupun akademis.

b. Peranan
Peranan merupakan aspek yang dinamis dari suatu status atau kedudukan. Jika seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Konflik peranan timbul jika orang harus memilih peranan dari dua status atau lebih yang dimilikinya. Umumnya konflik timbul karena peranan-peranan itu saling bertentangan. Contohnya konflik peranan seseorang yang berstatus sebagai guru sekaligus ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar